Singkatnya, value adalah tingkat gelap-terang suatu warna. Dalam digital coloring ada yang namanya HSV (Hue-Saturation-Value). Jika Hue adalah warna itu sendiri (merah, biru, kuning, dsb), dan Saturation adalah jumlah warna abu-abu dalam satu Hue, maka Value adalah brightness dari Hue tersebut.
Lalu apa hubungannya semua itu dengan lukisan pensil?
Erat sekali hubungannya. Seperti yang kita tahu, lukisan pensil sifatnya hitam putih. Perbedaan warna, intensitas cahaya, dan bentuk benda di dalam lukisan hitam putih akan tergantung pada tingkat gelap-terang atau value dari benda tersebut. Bentuk benda yang anda lukis akan ditentukan oleh value. Jadi, supaya benda yang anda lukis dengan pensil terlihat realistik, anda harus bisa memberikan perbedaan value saat mengarsir.
Sebagai contoh, gambar kubus di bawah ini.
Saat melihat gambar tersebut, mata kita menangkap suatu objek 3D berupa kotak dengan cahaya dari arah kanan. Mengapa bisa demikian? Karena ada perbedaan value di antara kedua sisi kubus. Sisi sebelah kiri memiliki value lebih besar (lebih gelap) daripada sisi kanan. Sedangkan bayangan kubus memiliki value paling besar (paling gelap).
Coba bandingkan dua gambar kubus di bawah ini.
Gambar kubus yang atas saya beri arsiran yang sama, dengan kata lain value-nya sama. Akibatnya tidak terlihat itu adalah kubus, suatu benda 3D. Berbeda dengan kubus di bawahnya, ketiga sisinya saya beri value yang berbeda. Hasilnya, kubus lebih terasa realistik.
Contoh lain.
Kotak sebelah kiri tidak ada perbedaan value, sedangkan yang kanan saya beri value yang bervariasi. Hasilnya, kotak kanan terlihat seperti kotak yang menonjol dengan lubang di tengahnya.
Kotak sebelah kiri tidak ada perbedaan value, sedangkan yang kanan saya beri value yang bervariasi. Hasilnya, kotak kanan terlihat seperti kotak yang menonjol dengan lubang di tengahnya.
Contoh terakhir, suatu objek 3D dapat anda ciptakan hanya dengan memainkan value dalam 4 langkah mudah.
Contoh penerapan value pada lukisan pensil saya dapat dilihat pada lukisan YUI #7. Mari kita zoom ke bagian headphone yang dipakai oleh YUI.
Meskipun saya hanya menggunakan 2 value yang berbeda, tapi itu sudah cukup untuk membuat efek lengkungan dan “undak-undak” pada headphone. Dan yang terpenting, orang lain dapat melihat dan mengerti bahwa itu adalah headphone.
Meskipun saya hanya menggunakan 2 value yang berbeda, tapi itu sudah cukup untuk membuat efek lengkungan dan “undak-undak” pada headphone. Dan yang terpenting, orang lain dapat melihat dan mengerti bahwa itu adalah headphone.
Jadi, jika anda melukis dengan pensil (atau media lain), perbedaan value sangat penting. Value-lah yang menciptakan bentuk dan membuat objek di dalam lukisan anda “mencuat” keluar dari bidang kertas.
Bagaimana cara membuat value yang bervariasi saat mengarsir dengan pensil?
Intinya ada dua cara. Yang pertama, dengan menggunakan pensil dengan jenis yang bervariasi. Bukan mereknya, tapi grade-nya yang bervariasi. Jika anda ke toko buku, anda akan melihat pensil dengan bermacam-macam grade, mulai dari H, 2B, hingga 8B. Kombinasi angka dan huruf di pensil tersebut menandakan tingkat gelap terangnya. Jadi, jika anda ingin memberikan value yang rendah, gunakan pensil yang terang (misalnya HB atau B) saat mengarsir, begitu pun sebaliknya.
Anda dapat mendapatkan value yang bervariasi dengan satu jenis pensil yang sama, yaitu dengan memainkan tekanan jari anda pada saat mengarsir. Arsirlah dengan tekanan yang ringan pada kertas ketika anda ingin mendapatkan value yang rendah (terang). Sebaliknya, jika anda ingin mendapatkan efek gelap, tekanlah pensil dengan keras pada kertas.
Cara mendapatkan variasi value dengan pensil ini akan saya bicarakan pada tutorial berikutnya. Semoga bermanfaat
Source: https://febriantoedypratama.wordpress.com/
Source: https://febriantoedypratama.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment