Wednesday, August 3, 2016

Pengenalan Jenis-Jenis Film

Film merupakan media visualisasi. Melalui film, sebuah peristiwa akan digambarkan dan direkan dalam sebuah lapisan emulsi yang peka cahaya, sehingga kita bisa menikmatinya. Walaupun sekarang ini telah ada kamera dengan media penyimpanan digital, namun penggunaan film sampai saat masih belum bisa digantikan dengan teknologi rekam lainnya.
Memilih jenis film harus disesbuaikan dengan kebutuhan pemotretan dan kamera yang akan digunakan. Pengetahuan tentang jenis-jenis film akan membantu pemotret untuk memilih filn yang tepat sesuai dengan kebutuhan pemotret (fotografer)
Ada dua jenis film yang biasa digunakan dalam fotografi yaitu film negatif dan film positif. Kedua jenis film ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut penjelasan kedua jenis film tersebut.

·         Film negatif
Untuk foto dokumentasi keluarga biasanya menggunakan film cetak (film negatif). Dikatakan film negatif karena setelah mencucinya film tersebut masih harus dicetak pada kertas photo. Hasil cuci cetak film ini bisa dicetak berulang kali dengan berbagai ukuran.
Adapun dua jenis film cetak yaitu film negatif berwarna (colour) dan film negatif hitam putih (black and White). Format film ini ada yang berukuran 135 mm (untuk kamera SLR) dan 120 mm (untuk kamera format medium).
Mengapa dikatakan film negatif? Karena gambar yang dihasilkan lewat klise berbanding terbalik dengan hasil percetakan, jika klise terlihat terang maka hasil cetakan adalah gelap atau hitam.
·                     Film hitam putih
Anda pasti sudah mengenal film hitam putih ini, film ini telah tersedia di toko-toko atau studio photo. Tetapi sejalan dengan perkembangan teknologi digital, eksistensi film ini sudah mulai berkurang. Sekarang film ini sudah sangat jarang ditemukan. Tetapi bagi fotografer baik entry level maupun kelas advance film ini belum tergantikan oleh teknologi digital. Film yang umumnya dijumpai adalah fil 35 mm hitam putih, film ini terbuat dari selulose dan polyster, disebut dengan istilah base. Pada base ini terdapat lapisan gelatin, yang diistilahkan sebagai emulsi. Pada emulsi terdapat senyawa halida perak, sering disebut silve salt, yang jika dikenai cahaya bisa berubah menjadi perak metalik (metalic silver).
Kelebihan dari film hitam putih  dalam pemotretan adalah terletak pada kemampuannya dalam menghasilkan gambar yang secara visual tampak lebih ekspersif dan dramatik. Oleh karena itu, jenis film ini menjadi andalan untuk foto jurnalistik, atau foto seni, seperti foto profile dan arsitektur.  Kelebihan lainnya adalah dalam hal ketahanannya menyimpan citra gambar dalam tempo yang relatif lama dibandingkan dengan film cetak warna.
Bila proses cuci cetak dilakukan secara manual (dengan enlarge), film hitam putih ini dapat memberikan photo yang lebih artistik karena dapat menonjolkan sisi-sisi tertentu pada subjek foto. Disinilah hasil pemotretan dapat dimodifikasi sesuai dengan selera seni fotografer. Misalnya ingin menonjolkan garis-garis ketuaan seorang nenek atau kakek, penonjolan ini dapat dilakukan dengan pengaturan pencahayaan pada enlarge sedemikian rupa pada saat pencetakan.
·                     Film berwarna
Orang awam umunya menggunakan film warna atau film cetak warna. Selain karena fleksibilitasnya tinggi, jenis film ini juga bisa digunakan untuk acara apapun. Film ini bisa dicetak hitam putih.
Film cetak warna biasanya memiliki toleransi terhadap pencahayaan objek yang kurang (under-exposure) atau kelebihan cahaya (over-exposure). Bila pemotretan atau hasil cuci filmnya menunjukkan kurang atau kelebihan cahaya dalam kadar tertentu masih bisa dikoreksi pada proses pencetakan film.
Emulsi warna gambar yang terekam dalam flm cetak warna dapat bertahan sampai dua tahun. Tetapi emulsi film warna sangat rentan terhadap fluktuasi suhu udara. Oleh karena itu, untuk penyimpanan film negatif warna membutuhkan perlakuan khusus.
fungsi frame (pigura) sebagai pembatas sebuag foto. Dalam hal komposisi, framing adalah teknik yang memanfaatkan obyek-obyek dalam foto untuk menuntun perhatian pemirsa ke daya tarik utama (point of interest - POI) dari foto yang kita buat.

No comments:

Post a Comment