10 Pengetahuan Dasar Fotografi Yang Perlu Anda Pelajari
Source : https://kelasfotografi.com, https://kelasfotografi.wordpress.com
Published 2 September
Fotografi bukan hanya soal bagaimana cara menekan tombol shutter. Fotografi juga tergolong seni yang rumit. Ia bukan hanya sekedar hoby melainkan rasa dan inovasi karya yang selalu berkembang.
Anda membeli sebuah kamera DLSR yang harganya jauh lebih mahal dari kamera saku hanya untuk sekedar jepret sana sini tapi tak mau mengembangkan keahlian, saya pikir hal itu hanyalah pemborosan isi kantong saja. Jika untuk sekedar berfoto ria lebih baik menggunakan kamera ponsel atau kamera saku. Tapi saya yakin kalau Anda berada di blog ini karena ingin mengetahui lebih
lanjut tentang fotografi.
lanjut tentang fotografi.
Belajar fotografi sebaiknya step by step. Jangan terlalu cepat melangkah ke tahap yang sulit jika tak tahu dasarnya dimulai dari mana. Karena itu hanya akan membuat Anda bertanya-tanya, bingung, dan akhirnya Anda akan kembali lagi ke tahap awal.
Di blog ini saya telah menulis beberapa tutorial dasar fotografi yang sangat penting untuk dipelajari oleh para pemula. Dan saya yakin para ahli lainnya juga akan merekomendaasikan ilmu yang sama. Berikut beberapa pengetahuan dasar fotografi yang perlu Anda pelajari:
1. Mengenal Kamera
Rekomendasi pertama adalah mengenal bagian-bagian penting kamera dan juga fitur serta kemampuan kamera Anda. Sebagai fotografer sudah seharusnya Anda menyatu dengan kamera Anda. Kenali dan pelajari fungsi dari tiap-tiap tombol yang tersebar di kamera Anda. Silahkan baca di sini untuk gambaran umum dari bagian-bagian kamera beserta fungsinya.
2. Cara Menekan Tombol Shutter
Tombol shutter adalah tombol yang Anda tekan untuk mengambil gambar (memotret). Cara menekan tombol shutter pada kamera DSLR berbeda dengan cara menekan tombol shutter pada kamera ponsel atau smartphone. Silahkan baca di sini untuk mengetahui cara yang benar menekan tombol shutter.
3. Mengenal Eksposur (Exposure)
Eksposur merupakan nyawa dari fotografi. Jadi, sangat direkomendasikan untuk Anda mengetahui dan menguasai apa saja yang berhubungan dengan eksposur. Baca di sini untuk mengenal apa itu eksposur. Adapun penjelasan untuk tiga elemen pembentuk eksposur (segitiga eksposur) yaitu:
- Shutter speed (baca tutorialnya di sini)
- Aperture / difragma (baca tutorialnya di sini)
- ISO (baca tutorialnya di sini)
Sedangkan materi lain yang berhubungan erat dengan pembahasan eksposur adalah memahami cara kerja Light Meter (baca di sini). Setelah menguasai segitiga eksposur silahkan Anda melakukan percobaan / praktek dengan menggunakan simulator kamera di sini.
4. Mengenal Mode Pemotretan
Semua kamera DSLR menyediakan pilihan pengoperasian kamera, mulai dari yang mudah (auto) sampai kepada pilihan pengoperasian manual, dan semua pilihan tersebut dinamakan sebagai mode / modus pemotretan. Namun yang saya rekomendasikan di sini hanyalah mode pemotretan yang memang diperlukan dalam pengembangan fotografi. Silahkan Anda baca di sini artikelnya.
5. Pengetahuan Tentang Lensa DSLR
Kamera terbagi dua yaitu body dan lensa yang dihubungkan ke body kamera. Untuk perkenalan fitur dan banyaknya tombol yang tersebar di body kamera telah saya rekomendasikan pada poin pertama di atas, maka berikutnya untuk Anda mempelajari materi yang membahas tentang lensa kamera:
- Mengenal jenis-jenis lensa (baca di sini)
- Penjelasan kode pada lensa (baca di sini)
- Cara menggunakan fokus pada lensa (baca di sini)
- Mengenal fungsi Image Stabilization atau Stabilizer (baca di sini)
6. Mengatur Fokus di Kamera
Penggunaan fokus tidak hanya menyangkut soal lensa saja. Ada pengaturan tambahan yang perlu Anda pahami cara kerjanya untuk bagaimana fokus itu benar-benar bekerja maksimal antara lensa dan kamera. Keliru menetapkan pengaturan fokus di kamera atau tidak tahu sama sekali adalah fatal akibatnya dan sangat mempengaruhi hasil gambar Anda. Berikut materi yang saya rekomendasikan:
- Cara mengatur AF Point atau titik area fokus (baca di sini)
- Cara mengatur AF Mode (baca di sini)
7. Settingan Kamera
Selain segitiga eksposur, ada beberapa pengaturan kamera yang perlu Anda kuasai dan ini berhubungan erat dengan hasil pemotretan atau kata lain mendukung hasil foto dan kreasi Anda nantinya. Berikut materinya:
- Mengenal macam-macam jenis shooting pada Drive Mode (baca di sini)
- Mengenal White Balance (WB) dan cara penggunannya (baca di sini)
- Mengenal Picture Style dan cara menggunakannya (baca di sini)
8. Dua Teknik Dasar
Teknik pertama: mengetahui cara yang benar membingkai adegan sesuai dengan kaidah fotografi, aturan ini dikenal Teknik Pengambilan Gambar (Type of Shot). Baca di sini untuk penjelasannya lebih lanjut termasuk macam-macam type of shot.
Teknik kedua: sangat direkomendasikan juga untuk Anda mengetahui macam-macam sudut pengambilan gambar (angle). Untuk penjelasan teknik ini silahkan Anda baca di sinimaterinya.
Teknik kedua: sangat direkomendasikan juga untuk Anda mengetahui macam-macam sudut pengambilan gambar (angle). Untuk penjelasan teknik ini silahkan Anda baca di sinimaterinya.
9. Belajar Menyusun Komposisi
Setelah Anda menguasai semua materi yang saya rekomendasikan di atas, maka saatnya Anda mulai masuk ke bagian keindahan yang sebenarnya dari fotografi, yaitu komposisi. Menyusun komposisi bisa menjadi mudah dan bahkan sulit, kadang diuntungkan oleh keadaan dan kadang juga Anda harus berfikir keras agar bagaimana adegan yang biasa menjadi luar biasa. Tentu saja ini butuh latihan. Karena komposisi lah sehingga tampak perbedaan antara gambar oleh profesional dengan gambar dari pemula, meskipun keduanya terlihat samar di mata Anda. Untuk pembahasan komposisi lumayan panjang dan saya membagi ke dalam dua artikel. Silahkan Anda mulai dengan membaca artikel pertama di sini.
10. Mengenal Genre Fotografi (Referensi)
Materi ini saya cantumkan sebagai referensi dasar bagi Anda yang pemula untuk mengenal karakter beberapa genre fotografi yang populer. Seperti seni musik yang memiliki banyak aliran (genre), maka fotografi juga memiliki banyak aliran fotografi. Silahkan baca di sini tentang 10 genre fotografi terpopuler yang paling banyak diminati hingga saat ini.
Sekali lagi saya ingatkan untuk belajar secara bertahap. Terus lakukan uji coba dan bermainlah dengan kamera Anda.
Kelasfotografi.com - Tutorial fotografi, tips trik, olah digital, review kamera dan lensa, inspirasi, dan info menarik lainnya. Terima kasih telah menjadi pemirsa kami.
Baca juga:
- Memahami Keseimbangan (Balance) Dalam Fotografi
- Mengenal Auto Exposure Bracketing (AEB) dan Cara Menggunakannya
- Fotografi Subjek Mini Menggunakan Smartphone Dan Snapseed
- 5 Langkah Membuat Foto Magical Berkomposisi Hutan dan Hewan
- Focus Stacking, Cara Menghasilkan Foto Yang Tajam Merata
- Apa itu MTF Chart dan Bagaimana Cara Membacanya
- Apakah Benar Focal Length Bisa Mendistorsi Wajah Subjek?
- Trik Memotret Subjek Dalam Tetesan Air Dengan Alat Peraga
- Cara Retouch Gambar Interior Dengan Lightroom Dan Photoshop
- Review Tamron 28-75mm f/2.8 Untuk Sony FE
Pengertian dan Definisi Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “Photos”: cahaya dan “Grafo”: Melukis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.
Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Sejarah Fotografi
Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.
No comments:
Post a Comment