Sunday, September 17, 2017

Ukuran Bidang Pandang Pengambilan Gambar bergerak



1. Ukuran gambar (frame size)

A. ECU ( Extreme Close Up )
Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek yang di bidik, misalnya matanya, kupingnya, atau mulutnya saja, juga bisa diterapkan terhadap benda lain yang tidak bernyawa seperti pisau, pistol, batu dan lain sebagainya.
Fungsi dari teknik ini adalah ingin menyampaikan karakter detail dari sebuah obyek, sehingga karakternya dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa. 
B. CU ( Close Up )
Teknik pengambilan gambar sebagian dari keseluruhan obyek, dari ujung kepala sampai batas bahu atau dada seseorang. Fungsi dari teknik ini adalah ingin menyampaikan karakter detil dari sebuah obyek, sehingga karakternya terutama pada obyek manusia dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh pemirsa.
C. MCU ( Medium Close Up )            

Teknik pengambilan gambar dari ujung kepala sampai ulu hati seseorang.
D. MS ( Medium Shot )
Teknik ini akan memvisualisasikan setengah dari keseluruhan bidikan obyek manusia misalnya dari ujung kepala hingga pinggang obyek atau seseorang. Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek beraktifitas.
Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan keadaan seseorang atau komunitas melakukan sesuatu diantaranya makan, mengadakan rapat, melakukan pembicaraan dan sebagainya. Selain itu juga mengambil tampilan pada saat dua orang berbicara, sehingga bisa membuat penonton merasa berada sejajar dengan orang yang di tampilkan. 
E. LS ( Long Shot )
Teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kesan luas pandang dan mengecilnya obyek dari pandangan, sehingga keberadaan obyek terlihat jauh dari pandangan mata.
Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan obyek yang beraktifitas dengan keluasan suasana lingkungan dimana obyek berada.
F. Extreme Long Shot
Teknik pengambilan gambar yang mana obyeknya lebih kecil dari Long Shot dengan menampakkan suasana keberadaan obyek yang lebih luas. Shot ini digunakan apabila gambar yang ingin diambil adalah gambar yang sangat sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar.
G. Estabilishing Shot

Pengambilan gambar secara keseluruhan suatu tempat atau pemandangan untuk memberi orientasi tempat dimana peristiwa atau adegan itu terjadi.
H. OSS ( Over Shoulder Shot)
Pengambilan gambar dimana kamera berada di belakang bahu salah satu pelaku atau di belakang objek yang membelakangi, dan tampak di dalam frame. Sementara obyek utama tampak menghadap kamera dengan bahu lawan main.
I. BCU ( Big Close Up )
Teknik pengambilan gambar sebagian dari wajah, dari dagu hingga kepala atau kening. Pengambilan gambar ini lebih tajam dari pengambilan gambar Close Up.
Tipe shot ini dapat mewujudkan kedalaman pandangan mata, kebencian raut wajah, emosi hingga keharuan. Tanpa kata kata , tanpa bahasa tubuh, tanpa intonasi BCU sudah mewujudkan semuanya. 
Contoh ini dapat dilihat pada bentuk frame yang menceritakan ekspresi wajah seorang lagi menangis, takut, terharu, tertawa serta yang lainnya.
J. MS (Mid Shot)
Menunjukkan mulai bagian kepala sampai pinggul. Ukuran MS berfungsi untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan aksi.


2.Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)

Sudut pengambilan gambar yang biasanya dikenal dengan angle sangat berpengaruh dengan foto yang dihasilkan. Angle merupakan sudut pandang dalam memotret sebuah objek. Sebelum memotret kita perlu menetukan terlebih dahulu anglenya sehingga hasil foto kita maksimal. Beberapa jenis angle :
A. Bird view
Foto yang diambil dilakukan di tempat yang tinggi. Bisa diambil dari helikopter ataupun gedung-gedung tinggi. Foto yang dihasilkan akan terlihat sangat luas dan dramatis, misalnya foto suatu kota.
B. High angle
Angle ini mirip dengan angle bird view yang pemngambilan objeknya diambil dari tempat tinggi, hanya tidak seekstrem bird view, paling tidak posisi kamera harus lebih tinggi dari objek yang akan difoto sehingga bagian atas akan terlihat lebih besar.
C. Eye-level angle
Pada angle ini biasanya kamera sejajar dengan objek yang akan difoto, sehingga foto yang dihasilkan terlihat standar seperti yang kita lihat.
D. Low angle
Angle ini merupakan sudut pengambilan foto dari bawah sehingga objek yang difoto terlihat besar. Foto yang dihasilkan memberikan kesan dominan.
E. Frog angle
Frog level merupakan sudut pengambilan yang ekstrem dengan kamera hampir menyentuh tanah. Sudut pengambilan sejajar dengan objek atau lebih rendah. Foto yang dihasilkan tampak seperti mata yang melihat berada dalam posisi seperti katak.

3. Berdasarkan Jumlah objek yg di Shoot


a. One Shot
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan oleh penata kamera dengan fokus obyek terdiri dari satu obyek atau satu orang dan juga bisa disetarakan dengan satu binatang. Segala aturan tentang keartistikan dalam pengambilan gambarnya tetap mengacu pada Camera Angle, Type of  Shot, Type of Character dan Moving Camera.
* Fungsi dari teknik ini adalah biasanya digunakan untuk mengenal secara detil tentang kepribadian dari obyek bidikan. biasanya banyak difokuskan pada pemeranan tokoh utama atau dapat juga dikatakan dengan sang jagoannya, peran antagonis sebagai musuhnyapun tak lepas dari bidikan karakter One Shot. Contoh dari hal ini dapat dilihat di film-film produksi Amerika Serikat yang terkenal dengan pengaplikasian teknologi di dalam pembuatan filmnya itu.

  
 
* Berbagai macam karakter gambar dengan dengan satu obyek obyek bidikan atau dengan istilah One Shot dalam ramuan beraneka Camera Angle, Type of Shot, Type of Character dan Moving Camera untuk menciptakan suatu gambar menarik hingga nantinya penonton di buat kagum hal ini dapat dilihat dari karya-karya film produksi Amerika Serikat yang begitu spektakuler *

b. Two Shot
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan oleh penata kamera dengan fokus obyek terdiri dari dua obyek atau dua orang dan juga bisa disetarakan dengan dua binatang.  Segala aturan tentang keartistikan dalam pengambilan gambarnya tetap mengacu pada Camera Angle, Type of  Shot, Type of Character dan Moving Camera.
* Fungsi dari teknik ini adalah biasanya digunakan untuk mevisualisasikan keakraban teman. biasanya banyak difokuskan pada pemeranan tokoh utama atau dapat juga dikatakan dengan sang jagoannya sedang berjalan jalan dengan temannya atau bahkan kekasihnya. penceritaan juga dipakai dalam adegan percakapan baik itu bersifat biasa atau semacam bercanda antar teman atau orang lain, namun juga berlaku pada pengadegan pertengkaran atau keributan. Contoh dari hal ini dapat dilihat di film-film produksi Amerika Serikat yang terkenal dengan keseriusannya dalam memproduksi sebuah film.

 
 
 * Berbagai macam karakter gambar dengan dengan dua obyek bidikan atau dengan istilah Two Shot dalam ramuan beraneka Camera Angle, Type of Shot, Type of Character dan Moving Camera untuk menciptakan suatu gambar menarik hingga nantinya penonton di buat kagum untuk melihatnya, seperti anda lihat sendiri dari karya-karya film produksi Amerika Serikat yang tahu betul teknik membuat film disenangi oleh orang sejagat ini.

3. Three  Shot
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan oleh penata kamera dengan fokus obyek terdiri dari tiga obyek atau tiga orang dan juga bisa disetarakan dengan tiga binatang.  Segala aturan tentang keartistikan dalam pengambilan gambarnya tetap mengacu pada Camera Angle, Type of  Shot, Type of Character dan Moving Camera.
* Fungsi dari teknik ini adalah biasanya digunakan untuk mevisualisasikan keakraban teman di mana temannya terdiri dari dua orang. biasanya banyak difokuskan pada pemeranan tokoh utama atau dapat juga dikatakan dengan sang jagoannya sedang berjalan jalan dengan dua orang temannya atau bahkan dua orang yang sedang memadu kasih itu ketahuan berselingkuh dengan pacarnya hingga bertiga ribut di warung tegal sumarno. penceritaan juga dipakai dalam adegan percakapan baik itu bersifat biasa atau semacam bercanda antar teman atau orang lain, namun juga berlaku padapada pengadegan pertengkaran atau keributan. Contoh dari hal ini dapat dilihat di film-film produksi Hollywood USA.
  
 
 
* Berbagai macam karakter gambar dengan dengan tiga obyek bidikan atau dengan istilah Three  Shot dalam ramuan beraneka Camera Angle, Type of Shot, Type of Character dan Moving Camera untuk menciptakan suatu gambar menarik hingga nantinya penonton penasaran dibuatnya *
 4. Group  Shot
Teknik pengambilan gambar yang dilakukan oleh penata kamera dengan fokus obyek terdiri lima orang, bahkan sampai jumlahnya puluan orang.ketentuan ini berlaku pada obyek yang digolongkan lebih dari 4 orang. Pengertian group juga berlaku pada kelompok-kelompok, seperti film perang yang mengilustrasikan beberapa batalyon lagi bertempur.  Segala aturan tentang keartistikan dalam pengambilan gambarnya tetap mengacu pada Camera Angle, Type of  Shot, Type of Character dan Moving Camera.
* Fungsi dari teknik ini adalah biasanya digunakan untuk mevisualisasikan sekelompok orang lagi beraksi, misalkan sekelompok anggota geng motor yang berkonvoi dengan motornya berkeliling kota. Pengadegan biasanya banyak difokuskan pada pemeranan tokoh utama atau dapat juga dikatakan dengan sang jagoannya beserta dengan anak buahnya sedang berpatroli.  Pengilustrasian adegan juga dapat digambarkan dengan keributan dari sekelompok orang menyerang anggota kelompok lain hingga terjadi keributan masal. Dari keributan ini akhirnya banyak orang yang sedang lewat di situ pada ikut kabur untuk menyelamatkan diri, karena terburu-buru eee… kakinya menginjak atau terpelesat tumpahan bubur ayam yang juga turut panik di tempat itu. Contoh dari hal ini lagi-lagi film Amerika Serikat yangmenjadi acuan, karena menurut penulis itulah yang terbaik dari teknik pengambilan gambar dalam produksi film. Apa salahnya kalau kita mencontoh teknologi perfilmannya demi kemajuan perfilman yang kembang kempis seperti ini, disebabkan teknik produksinya yang mototon dan penciptaan cerita film yang itu-itu saja seputar masalah setan alas dan setan gundul…

 
 



* Berbagai macam karakter gambar dengan dengan banyak obyek bidikan atau dengan istilah Group Shot dalam ramuan beraneka Camera Angle, Type of Shot, Type of Character dan Moving Camera untuk menciptakan suatu gambar menarik hingga nantinya penonton bisa terbuai melihatnya*
4. Gerakan kamera (moving camera)

A. Panning
Teknik pengambilan gambar dengan cara menggerakkan kamera mengikuti arah obyek melakukan pergerakan, jika arah pergerakan obyek dari kanan ke kiri maka disebut (Pan Left) dan sebaliknya, jika arah pergerakan obyek dari kiri ke kanan disebut (Pan Right).



 
* Teknik Panning dalam pengambilan gambar bertujuan untuk mendramatisir suasana ketika obyek bidikan mengalami tekanan hingga menghindar sejauh mungkin dari lokasi kejadian. Dalam pengambilannya teknik ini berlaku untuk benda seperti kendaraan, binatang dan orang *

B. Tilting
Teknik pengambilan gambar dengan cara menggerakkan kamera mengikuti arah obyek melakukan pergerakan dari atas ke bawah disebut (Tilt-Down) atau sebaliknya dari bawah ke atas disebut (Tilt-Up). Teknik ini tidak hanya orang saja benda-benda lain atau apapun bisa dilakukan dengan maksud untuk mendaratisir suasana agar pemirsa atau penonton dibuat penasaran.
 
 
 
 * Teknik Tilting dalam pengambilan gambarnya dilapangan bertujuan untuk mendramatisir suasana ketika obyek bidikan mengalami pergerakan khusus karena ada tujuan dan penyebabnya.  Dalam implementasinya teknik ini berlaku untuk benda seperti kendaraan, binatang dan orang dan juga diperlukan alat bantu seperti Mobile Crane *
 C. Tracking
Teknik pengambilan gambar dengan cara menggerakkan kamera pada arah obyek berada, jika arah pergerakan kamera ke depan menuju obyek disebut (Track-in) dan sebaliknya jika arah pergerakan kamera ke belakang meninggalkan obyek disebut (Track-Out) . Pergerakan kamera bisa menuju obyek bidikan atau melewati disampingnya. Teknik ini biasanya dilakukan untuk benda-benda bernyawa semacam orang atau binatang, tetapi tidak dilarang juga untuk benda-benda lainnya tergantung kebutuhan, tentunya harus ijin dengan sutradara.
 



4. Following Shot
Teknik pengambilan gambar dengan cara kamera mengikuti kemana obyek bergerak. Perekaman bisa diikuti dari belakang, dari samping kiri atau kanan maupu dai depan obyek itu sendiri.




 
 
 5. Zoming
Teknik pengambilan gambar dengan cara memutar zoom ke kiri dan ke kanan pada lensa kamera ke arah obyek berada, jika arah pemutarannya ke kanan berarti mendekatkan obyek pada kamera disebut ( Zoom-in) dan sebaliknya  jika arah pemutarannya ke kiri berarti menjauh dari obyek disebut (Zoom-Out).  Teknik ini biasanya dipakai untuk adegan-adegan yang menimbulkan ketegangan pada aktor yang bermaian, terutama pada obyek yang kaget atau terkejut. Juga bisa diterapkan pada adegan-adegan dialog dua orang dengan memainkan zoom serta fokus antara keduanya, hingga menimbulkan kekaburan dari salah satu lawan bicaranya.



 
 4. Gerakan objek (moving object)

a. Kamera sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek, baik ke kiri maupun ke kanan.
b. Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.

No comments:

Post a Comment