Proses Perekaman Analog
Rekaman akustik analog dicapai oleh diafragma mikrofon kecil yang dapat mendeteksi perubahan dalam tekanan atmosfer (akustik gelombang suara) dan merekam mereka sebagai representasi grafis dari gelombang suara pada media, seperti sebuah piringan (di mana indra stylus alur pada catatan ). Dalam rekaman magnetik, gelombang suara menggetarkan diafragma mikrofon dan diubah menjadi arus listrik yang berbeda-beda, yang kemudian diubah menjadi medan magnet yang bervariasi oleh elektromagnet, yang membuat representasi dari suara sebagai daerah magnet pada pita plastik dengan magnetik lapisan diatasnya. Reproduksi suara analog adalah proses kebalikannya, dengan pengeras suara diafragma yang lebih besar yang menyebabkan perubahan pada tekanan atmosfer membentuk gelombang suara akustik. Gelombang suara dihasilkan secara elektronik juga dapat direkam secara langsung dari perangkat seperti pickup gitar listrik atau synthesizer, tanpa menggunakan akustik dalam proses perekaman selain kebutuhan bagi para musisi untuk mendengar seberapa baik mereka bermain selama sesi rekaman.
Peralatan perekaman analog menggunakan sebuah tape plastik yang dilapisi dengan partikel-partikel magnet bergerak melintasi head perekam magnet dengan kecepatan yang konstan untuk merekam dan memutar ulang.
Ada keterbatasan banyaknya sinyal partikel tape dapat serap dan produksi ulang. Dua buah parameter berkaitan dengan memaksimalkan kemampuan tape untuk merekam dan playback adalah kecepatan tape dan bias. Pada kecepatan yang lebih cepat, lebih banyak sinyal yang diberikan, dengan kata lain, lebih banyak partikel yang terekam. Kebanyakan perekam multitrack analog profesional bekerja pada 30 ips (inches per second / inch per detik).